Jumat, 11 Maret 2011

Tehnik Elektronika Handpone 3


5.1.1.1              Signal Analog.

Energi elektrik (arus atau gelombang ) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam vareasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula (disebut intensitas). Vareasi energi elektris tersubut diberi istilah dengan sinyal (signal). Sinyal tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital. Gelombang sinus adalah contoh sebuah sinyal analog. Gelombang ini dapat mengalis melalui kabel ataupun udara, vareasi gelombang sinyal sinus (intensitas) dapat anda lihat pada gambar dibawah ini:

Di dunia radio Frekuensi (RF) intensitas dari signal dapat diukur kekuatrannya. Waktu yang dibutuhkan sinyal hingga menyelesaikan sebuah gelombang (dari A hingga E), dalam satu detik disebut frekuensi (diukur dalam Hertz disingkat Hz).

5.1.1.2              Frekuensi

Konsep frekuensi ini adalah kunci dalam memahami radio frekuensi (RF), sebab RF
 Adalah frekuensi-indefenden. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan antara dua signal yang berbeda frekuensinya sehingga frekuensi dapat digunakan untuk memagi satu sinyal dengan sinyal yang lain sesuai dengan kegunaannya. Anda dapat membandingkan beberapa tingkatran frekuensi dalam Hertz dan terapan praktisnya dalam kehidupan manusia pada table dibawah ini:

Frekuensi dalam Hertz

terapan
60
2,000
530,000
54,000,000
88,000,000
746,000,000
826,000,000
1,850,000,000
2,400,000,000
2,500,000,000
4,200,000,000
9,000,000,000
11,700,000,000
28,000,000,000
500,000,000,000,000
1,000,000,000,000,000,000
Outlet elektrik
Suara manusia
AM radio
TV channel 2 (VHF)
FM radio
TV channel 60 (UHF)
Ponsel
Telepon pcs
Wireless LAN
MMDS
Parabola satelit ukuran besar
Radar
Parabola satelit kecil
LMDS
Cahaya terlihat
X-files
Tabel frekuensi
Dalam menggambarkan frekuensi dengan angka ternyata begitu mengntungkan, karena sangat sulit diingat dibentuklah range-range frekunsi untuk mempermudah mengingatnya. Range frekuensi inilah yang disebut dengan Band. Bebrapa definisi dan range band ini dapat anda lihat pada tabel dibawah ini:

Band
Frequency Range
L-BAND
S-BAND
C-BAND
X-BAND
Ku-band
1.0-2.0 GHz
2.0-4.0 GHz
4.0-8.0 GHz
8.0-12.0 GHz
12.0-18.0 GHz

5.1.1.3              Signal Digital

Type lain dari sinyal elektrik adalah sinyal digital, yang mempunyai tipe yang sama seperti dilingkungan computer. Tidak seperti pada sinyal gelombang sinus yang mempunyai perbedaan yang gradual antara titik tertinggi dengan titik rendah, pada sinyal digital vareasi terjadi antara nilai sinyal satu dengan yang lain sehingga hanya ada dua nilai dalam sinyal digital, yaitu tinggi dan rendah. Sinyal digital akan mepresestasikan informasi pada pola tinggi dan rendah. Pola ting dan rendah ini digunakan untuk merepresentasikan suara pada teknologi telepon selular.




5.1.3.4     Mengubah sinyal suara menjadi sinyal digital

Saat manusia mengeluarkan suara akan menghasilkan tekanan akustik yang dapat mmerambat di ke kabel telepon. Sebagai contoh, dengan membuat vibrasi, akan menyebabkan gelombang suara akan merambat dari ujung satu ke ujung ahir dari satu tempat ke tempat lain. Telepon, akan mereproduksi suara dengan menggunakan listrik atau benda elektrik pada jarak tertentu yang terdiri dari peralatan pemancar dan penerima gelombang yang saling terkoneksi dengan kawat atau kabel yang akan menyampaikan arus listrik.

Diagram di atas memperlihatkan system transmitter telepon analog yang menyebabkan diagfragma (lembaran metal yang tipis) akan bergetar atau bervibrasi berfareasi sesuai dengan arus elektik yang mengenainya. Arus naik dan turun yang berulang menyebabkan diagframa penerimaan bervibrasi dan mereproduksi suara aslinya.

Pada teknologi wireless, kode0-kode di dalam telepon mobile ini akanmelakukan konversi dari suara ke denyutan digital pada sisi pemancaran. Pada sisi penerima akan melakukan konversi dari denyutan digital kembali menjadi analog. Coder atau Vocoder adalah penganalisa suara dengan sebuah sintetizer. Vocoder dalam setiap telepon digital wireless adalah berupa chip set yang disebut dengan prosesor sinyal digital (DSP). Sura akan dimodelkan dan ditraqnsmisikan oleh analyzer sebagai dari Vocoder. Pada saat diterima, synthesizer akan menginterpresentasikan sinyal dan mereproduksi pendekatan yang sesuai dengan suara aslinya.

Suara normal musik, nada, dan semua sinyal analog akan dsikonversikan oleh telepon menjadi gelombang elektris. Gelombang elektris ini di analogikan pada suara. Suara akan mempengaruhi sirkuit telepon, secara elektronis akan merepresentasikan suara menjadi gelombang elektromagnetik yang terus menerus. Transmisi dari sinyal analog terkadang terkena distorsi. Akan tetapi, didalam system digital permasalahan tersebut telah diatasi.

Sinyal digital adalah representasi secara sistematis dan numeric dari suara, pada setiap nunasa suara akan ditangkap sebgai angka biner.
Reproduksi suara akan sangat mudah dilakukan dengan memberikan kode0kode dalam bentuk penomoran digit. Terdapat skema yang berisi error atau kesalahan unatuk dapat diteliti dan diperbaiki sehingga link digital di system wireless tersebut akan selalu utuh. Untuk mengurangi bandwith, data signal dapat dilakukan pemampatan data atau kompresi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar