Minggu, 30 Januari 2011

Mengukur teganganTV

Cara mengukur tegan pada TV adalah;
Teganan diukur dalam skala DC kabel hitam multitester atau avometer tempelkan pada jalur negatif bisa diselipkan pada kabel perak yang ada di tabung yang tidak pakai pembungkus.
Selanjutnya tinggal diukur tegangan-tegangan yang ada.
Untuk tegangan 180v bisa diukur pada kaki positif elko yang 250v di PCB RGB tabung.
Caranya tempel pin kabel merah multitester atau avometer.
Tegangan 110v untuk TV 14″-21″ dan 130v untuk 25″-29″ pada B+ flyback (FBT) cari jalur yang ada elko 160v, caranya ukur pada kaki positif elconya.
Untuk tegangan 12vsilahkan ukur pada kaki pinggir kanan IC 7812.
Untuk tegangan 5v silahkan ukur pada kaki kanan IC 7805.
Untuk tegangan 33v silahkan cari dikaki B+ pada TUNER.
Untuk pengukuran TV cina dengan memakai multitester atau avometer
Jika menggunakan groun CRT hasij pengukuran biasanya kuran pas,tetapi kalau TV lainya bisa pakai groun CRT.
Untuk pengukuran tegangan pada masing-masing bagian untuk TV CINA adalah:
Caranya amati ground pada skunder trafo Switching biasanya jalur agak lebar, silahkan solder kabel secukupnya untuk menyambungkan pin hitam dari multitester atau avometer gunakan pin merah dari multitester atau avometer.


  • Untuk mengukur 90v-300v pakai skala 250 DCV.

  • Untuk mengukur 12v-40v gunakan skala 50 DCV

  • Untuk mengukur tegangan 1v-9v pakai skala 10 DCVCara mengukur tegangan di yoke dan di plyback adalah;

  • Dari yoke horisontal=Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v degan colok merah dipindahkan di output dan di gunakan seolah dB meter.

  • Dari yoke pertikal 24 DC model sekarang,kecuali pakai kopel C=1/2 Vcc. Sedangkan IC-nya bisa 120v AC (pakai dB meter)

  • Di FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v.

  • Di FBT Vcc filement/heater bisa 5v-5,5v AC.

  • Di FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada multitester 1000v DC.

  • Tegangan lain tergantung model dan jenis TV ada yang keluaran 180v untuk RGB, Vidio Amp diambilkan dari FBT.

  • Ada 24v dan 46v vertikal FBT, juga 12-18v tergantung merek dan tipenya.

  • Tegangan Fokus sekitar 600v DC dan screen 400v DC.

  • Alat test ELCO

    Berawal dari cerita teman saya yang hobby berat sama sistem audio daya tinggi (sound system), pada suatu ketika sedang merakit power amplifier andalannya, dia menggunakan elco 4 biji masing-masing berukuran 20.000uF/50V. Ketika dipasang ok-ok saja, ketika dicoba, dia heran sekali karena dengan elco seukuran jumbo tersebut suara yang dihasilkan sekelas radio cawang....!?!?!?

    Mulai dari driver sampe dengan transistor output dah dioprek semuanya, tidak ada yang aneh. Hanya elco dan dioda yang belum dijamah, akhirnya dijamah juga. Apa benar elconya yang tidak beres...??? soalnya dioda dah diganti baru dan lebih gedhe. Akhirnya, dengan spekulasi kelas tinggi, dibongkarnya elco tersebut, alangkah terkejutnya !!!! isinya ternyata elco ukuran 2200uF/50V, pasir/pecahan batu dan aspal, padahal kemasannya sangat mirip dengan aslinya... ck ck ck ck

    Dari cerita tersebut, dengan bekal sedikit ilmu utak-atik-mathuk, penulis membuat sebuah alat tes elco yang bernilai jumbo dengan tujuan supaya yang lain tidak bernasib sama dengan teman saya.

    Pengetesan elco yang berukuran kecil dapat menggunakan AVO meter. Tetapi untuk membedakan antara elco ukuran 2200uF/50V dengan elco 20.000uF/50V akan sulit sekali, mungkin fenomena ini yang membuat gatal tangan-tangan kreatif untuk membuat elco dengan dua label nilai..!!!!

    Skema alat testnya sebagai berikut, jangan tersenyum dulu, memang sederhana. Biaya untuk membuatnya juga murah sekali, tidak sampai Rp 10.000,- di daerah penulis.




    Cara kerja alat ini berdasarkan sifat alami dari kondensator, yaitu kemampuan kondensator untuk menyimpan elektron/tegangan. Karena setiap kondensator mempunyai karakteristik charging time dan discharging time yang berbeda-beda untuk tiap ukuran dan jenis dielektrika. Idealnya, semakin besar ukurannya, semakin besar pula waktu yang dibutuhkan untuk charging dan discharging (pengisian dan pembuangan muatan).
    Cara pemakaiannya :

    1. Pastikan posisi saklar (SW1) pada posisi discharging (posisi A).
    2. Sambungkan/pasang elco yang akan dites, kemudian kosongkan muatan elco dengan menekan SW2 sebentar (kira-kira 1 s/d 3 detik).
    3. Posisikan saklar pada posisi charging (posisi B), LED akan menyala dengan lama tertentu (tergantung nilai elco). Tahan pada posisi B hingga LED tidak menyala (elco sudah penuh).
    4. Ketika led sudah tidak menyala, segera pindah posisi ke posisi discharging (A), LED akan menyala dengan lama tertentu (tergantung nilai elco yang dites). Tahan pada posisi A hingga LED tidak menyala lagi (isi elco sudah kosong).
    5. Kesimpulannya cukup sederhana, semakin besar ukuran elconya, semakin lama pula waktu charging dan dischargingnya (lama LED menyala). Untuk kalibrasinya, Pembaca bisa menggunakan patokan elco ukuran 10000uF yang dapat dipertanggung jawabkan. Hanya dengan logika saja penulis rasa Pembaca sudah paham.



    Jika dirasa proses charging dan discharging terlalu cepat, Pembaca bisa mengganti nilai R1, semakin besar nilainya semakin lama proses charging dan dischargingnya.